Daftar Isi

Salam Kenal Kawan.....

Selamat Datang di Blog sederhana ini, saya berharap dapat menambah pertemanan dan wawasan

Minggu, 26 Februari 2017

Menentukan Posisi Kita



Akhir-akhir ini saya terusik oleh sebuah pernyataan provokatif: "kita harus menentukan posisi kita, apakah kita memilih tokoh A yang lebih  membela kepentingan agama tertentu dibanding tokoh B yang tidak membela agama tertentu". Kita diminta untuk memilih salah satu dari dua pilhan yang menurut kita sama-sama buruknya. Lalu kita harus memilih pilihan yang sama dengan kelompok yang memprovokasi tadi, seolah mereka lebih paham tentang pilihan yang terbaik.

Tanpa sadar naluri saya tergelitik dan mengalirlah jawaban dari dari pernyataan tsb sbb:
Dalam dunia ini sudah kita saksikan adanya dualitas, misalnya ada siang ada malam, ada pria ada wanita, ada suka ada duka dan seterusnya. orang yang bijak tidak akan  memilih salah satu diantara keduanya, karena dualitas adalah hukum yang berlaku di dunia ini. Kita harus menerima keduanya sebagai bagian dari kehidupan kita. Kita tidak pernah akan tahu arti suka jika kita tidak mengalami duka. Kita tidak tahu arti siang jika tidak mengalami malam dan seterusnya.

Tidak memilih diantara keduanya, namun lebih menerima keduanya sebagai bagian dari hukum kehidupan di dunia ini adalah pilihan yang bijaksana. Apalah artinya memilih sebuah pilihan jika kita tidak dapat memahami arti dari pilihan tersebut. Seorang bijaksana tidak terperangkap dari sebuah pilihan, dia tidak akan terpengaruh dari akibat pilihannya, karena kedua akibat dari pilihannya akan memberi arti (pelajaran) baginya tentang arti pilihannya.

Pendek kata apapun yang kita pilih semuanya akan menghantarkan kita pada sebuah pemahaman akan arti dari pilihan kita tadi.Sehingga menjadi lengkaplah kehidupan kita pada akhirnya. Karena sesungguhnya saat sebuah malam terjadi, maka siang sudah menanti diujungnya atau ketika kebahagian yang kita sambut di ruang tamu maka berarti kesedihan sudah menunggu kita di ruang belakang dari rumah kita.

Kesimpulannya adalah tidak masalah apapun yang kita pilih, semuanya akan menambah pemahaman baru bagi kita akan arti dari setiap pilihan. Jadi pilihlah sesuai dengan pertimbangan hati nuranimu, jangan mau dipaksa untuk mengikuti pilihan dari orang lain yang seolah lebih tahu dari pilihan dirimu sendiri. Karena jikalaupun pilihan mu berimplikasi bagi kaum yang memprovokasi tadi, maka setidaknya kamu akan mengetahui tujuan dari kaum tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar