Alkisah dalam perjalanannya menebar ilmu dan kebajikan, seorang Guru bertemu dengan sekelompok warga sebuah desa yang hendak menghukum rajam seorang pelacur. Pelacur tersebut rupanya sudah berkali-kali diperingatkan agar tidak mengulangi perbuatannya melacurkan diri di desa tersebut.
Mengetahui bahwa yang datang adalah seorang guru yang terkenal dengan kebijaksanaannya, maka warga desa yang tengah bersiap menghukum pelacur tersebut, berpaling kepada Sang Guru. Kepada Guru tsb salah seorang pemimpin kelompok penghukum tersebut meminta pendapat sekaligus mengulurkan batu pertama yang akan dilemparkan pada pelacur. Mereka sangat yakin bahwa Gurunya akan sependapat dengan mereka dan segera menjatuhkan hukuman kepada pelacur tsb, Karena sesuai ajarannya, seorang pelacur telah jauh meninggalkan sifat kebaikan.
Diluar dugaan semua orang, Sang Guru justru bertanya:" Siapa diantara kalian yang merasa paling sedikit dosanya (Suci) silakan untuk melempar batu pertama, lalu disusul dengan yang agak banyak dosanya dan seterusnya". Karena bagiku, aku pun belum tahu kadar kesucianku..."
Mendengar perkataan Sang Guru, semua warga desa pun akhirnya berangsur-angsur mundur teratur dan mengurungkan niatnya untuk menghukum si pelacur. Si pelacur pun akhirnya sadar dan menjadi salah satu pengikut setia (murid) Sang Guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar